Rabu, 13 Mac 2013


Wangian Bau Masyithah...

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda,Pada saat malam terjadinya Isra saya mencium bau harum, sayapun bertanya,Ya Jibril, bau harum apakah ini?
Jibril menjawab,Ini adalah bau wangi wanita penyisir rambut putri Firaun (Masyithah) dan anak-anaknya.
Saya bertanya, Bagaimana demikian?
Jibril bercerita,Ketika dia menyisir rambut putri Firaun suatu hari, tiba-tiba sisirnya terjatuh. Dia mengambilnya dengan membaca Bismillah (dengan nama Allah).


Putri Firaun berkata,Hai, dengan nama bapakku?
Masyithah berkata,Bukan, Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu begitu juga Tuhan bapakmu.
Putri Firaun bertanya,Kalau begitu, kamu punya Tuhan selain ayahku?
Wanita tukang sisir itu menjawab,Ya.
Anak putri Firaun berkata, Akan aku lapor­kan pada ayahku.
Wanita tukang sisir menjawab, Silahkan!
Putri Firaun kemudian melaporkan kepada bapaknya, dan Firaunpun kemudian memanggil Masyithah.
Firaun bertanya,Ya Masyithah, apakah kamu mempunyai tuhan selain aku?
Masyithah menjawab,Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.
Kemudian Firaun memerintahkan untuk mempersiapkan periuk besar dari tembaga untuk dipanaskan. Satu persatu anak wanita tukang sisir itu kemudian dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih.
Beberapa saat kemudian, Masyithah berkata kepada Firaun,Saya mempunyai satu permohonan.
Firaun menjawab,Katakanlah.
Masyithah berkata,Saya ingin engkau mengumpulkan tulang-tulangku dan tulang-tulang anakku dalam satu kain/kantong untuk kemudian dikuburkan.
Firaun menjawab,Akan aku penuhi permintaanmu.
Lalu satu demi satu anaknya dilemparkan ke dalam periuk mendidih itu di depan matanya, sampai akhirnya tinggal seorang bayi yang masih menyusu. Pada saat itu wanita tukang sisir nampak ragu-ragu.
Si bayi diatas gendongan Masyithah, atas izin Allah tiba-tiba berbicara,Terjunlah Ibu! Ayo terjunlah, adzab dunia lebih ringan daripada adzab Akhirat. Mendengar anaknya berbicara si ibupun langsung terjun bersama bayinya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan